Senin, 26 Desember 2016

Teori sebagai alat pengontrol



Eksplanasi merupakan bahan untuk membuat ramalan dan kontrol. ilmuan selain mampu membuat ramalan berdasarkan eksplanasi, juga dapat membuat kontrol. kita ambil contoh tadi
Agar kurs rupiah menguat, perlu di tangguhkan pembayaran hutang yang jatuh tempo, jadi, pembayaran utang di undur. Apa yang di kontrol? yang di kontrol ialah kurs rupiah terhadap dolah agar tidak naik. Kontrolnya ialah kebutuhan terhadap dolah dikurangi dengan cara menangguhkan pembayaran hutang dalam dolar.
Agar kontrol lebih efektif sebaiknya kontrol tidak hanya satu macam. Dalam kasus ekonomi ini dapat kita tambah kontrol, umpamanya menangguh pembangunan proyek yang memerlukan barang impor. Kontrol sebenarnya merupakan tindakan- tindakn yang di duga dapat mencegah terjadi gejala yang tidak di harapkan atau gejalan yang memang diharapkan.
Ayah dan ibu sudah cerai di prediksi: anak-anak mereka akan nakal adakah upaya yang fektif agar anak-anak meraka tidak nakal? Ada , upaya itu adalah yang di sebut kontrol. dalam kasus ini mungkin pamannya atau bibinya atau kakeknya dapat megganti fungsi ayah dan ibu mereka.
Perbedaan prekdiksi dan kontrol iala prediksi bersifat pasif, takala ada kondisi tertentu maka kita dapat membuat prediksi, misalnya akan terjadi ini, itu, begini, atau begitu. Sedangkan kontrol bersifat aktif, terhadap suatu keadaan, kita membuat tindakan atau tidakan-tindakan agar terjadi ini, itu, begini, atau begitu.

referensi
prof. ahmad tefsir, filsafat ilmu, 2007, bandung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar