Filsafat Modern Positivisme
Positivisme merupakan Aliran pemikiran yang membatasi pikiran pada
segala hal yang dapat dibuktikan dengan pengamatan atau pada analisis
definisi dan relasi antara istilah-istilah. Positivisme (disebut juga
sebagai empirisme logis, empirisme rasional, dan juga neo-positivisme) .
Positivisme Logis berpendapat bahwa filsafat harus mengikuti rigoritas
yang sama dengan sains. Filsafat harus dapat memberikan kriteria yang
ketat untuk menetapkan apakah sebuah pernyataan adalah benar, salah atau
tidak memiliki arti sama sekali.
Positivisme adalah suatu aliran filsafat yang menyatakan ilmu alam
sebagai satu-satunya sumber pengetahuan yang benar dan menolak aktifitas
yang berkenaan dengan metafisika. Tidak mengenal adanya spekulasi,
semua didasarkan pada data empiris. Positivismemerupakan empirisme, yang
dalam segi-segi tertentu sampai kepada kesimpulan logis ekstrim karena
pengetahuan apa saja merupakan pengetahuan empiris dalam satu atau lain
bentuk, maka tidak ada spekulasi dapat menjadi pengetahuan.
Sejarah Muncul
Pada dasarnya positivisme adalah sebuah filsafat yang menyakini bahwa
satu-satunya pengetahuan yang benar adalah yang didasarkan pada
pengalaman aktualfisikal. Pengetahuan demikian hanya bisa dihasilkan
melalui penetapan teori-teori melalui metode saintifik yang ketat, yang
karenanya spekulasi metafisis dihindari. Positivisme, dalam pengertian
di atas dan sebagai pendekatan telah dikenal sejak Yunani Kuno.
Terminologi positivisme dicetuskan pada pertengahan abad ke-19 oleh
salah satu pendiri ilmu sosiologi yaitu Auguste Comte. Comte percaya
bahwa dalam alam pikiran manusia melewati tiga tahapan historis yaitu
teologi, metadisik, dan ilmiah. Dalam tahap teologi, fenomena alam dan
sosial dapat dijelaskan berdasarkan kekuatan spiritual. Pada tahap
metafisik manusia akan mencari penyebab akhir (ultimate causes) dari
setiap fenomena yang terjadi. Dalam tahapan ilmiah usaha untuk
menjelasakn fenomena akan ditinggalkandan ilmuan hanya akan mencari
korelasi antarfenomena. Pengembangan penting dalam paham positivisme
klasik dilakukan oleh ahli ilmu alam Ernst Mach yang mengusulkan
pendekatan teori secara fiksi. Teori ilmiah bermanfaat sebagai alat
untuk menghafal, tetapi perkembangan ilmu hanya terjadi bila fiksi yang
bermanfaat digantikan dengan pernyataan yang mengandung hal yang dapat
diobservasi. Meskipun Comte dan Mach mempunyai pengaruh yang besar dalam
penulisan ilmu ekonomi (Comte mempengaruhi pemikiran J.S. Mill dan
Pareto sedangkan pandangan Mach diteruskan oleh Samuelson dan Machlup).
Pengaruh yang paling utama adalah ide dalam pembentukan filosofi ilmiah
pada abad 20 yang disebt logika positivisme (logical positivism).
Sumber:
Bagus Lorenz, Kamus Filsafat penerbit Gramedia Pustaka
Farihin. 2012 (April, 14). Positivisme, tokoh-tokoh Positivisme.
Zakia, Estrella. 2011 (April, 19). Filsafat Positivisme.
Konrad Kebung, Filsafat Ilmu Pengetahuan (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2011) hlm. 131-132
Tidak ada komentar:
Posting Komentar