INOVASI
Yaitu suatu proses pembaruan dari
penggunaan sumber-sumber alam, energi, dan modal, pengaturan baru dari tenaga
kerja, dan penggunaan teknologi baru yang kesemuanya akan menyebabkan adanya
sistem produksi dan dibuatnya produk-produk yang baru
Inovasi biasanya bekaitan dengan
pembaruan kebudayaan yang khusus mengenai unsur-unsur teknologi dan ekonomi.
Suatu penemuan baru biasanya melalui 2 tahap khusus, yaitu discovery dan
invention
·
Discovery,
atau penemuan unsur-unsur kebudaaan yang baru berupa gagasan individu atau
kelompok
·
Invention,
atau tindak lanjut inovasi berupa pengakuan, penerimaan, dan penerapan proses
discovery oleh masyarakat
Pemanfaatan hasil inovasi bergantung
(1)Persepsi masyarakat pendukung
dalam kelompok sebuah penemuan perlu mendapat dukungan kelompok guna pengakuan
sebagai kebutuhan dasar, jika tidak pastilah sangat tidak memberikan hasil yang
maksimal.
(2)Mutu serta ketahanan SDM, dalam di
setiap keanggotaan kelompok pasti terdapat individu yang selalu merasa tidak puas
dan merasa kekurangan sehingga secara sadar individu ini melaksanakan aktivitas
pengkajian, penelitian terhadap situasi yang dihadapinya
(3)Sistem perangsang, penghargaan dan
pengakuan, dapat berupa pengakuan ilmiah, pemberian gelar, rangsangan materi dan
fasilitas lain.
(4)Harus memberikan kemanfaatan bagi
masa depan. Proses inovasi menimbulkan suatu perubahan evolusi.
Goodwin Watson telah mengumpulkan
data berbagai hasil penelitian tentang upaya pembangunan dan pengembangan
masyarakat dari sekitar 500 studi disfusi inovasi di bidang kajian keilmuan.
Dari situ diperoleh 12 prinsip yang dapat mengurangi penolakan atas gagasan
baru (inovation) sebagai berikut:
a) Resistensi akan berkurang
administratur, guru-guru, anggot-anggota pengurus dan pimpinan-pimpinan
masyarakat merasa bahwa proyek (inovasi) itu adalah milik mereka bukan sesuatu
yang direncanakan dan dilaksanakan oleh orang lain (luar)
b) Resistensi akan berkurang jika
inovasi itu secara jelas mendapat dukungan sepenuhnya dari pimpinan tertinggi
dari sistem (kehidupan masyarakat) itu
c) Resistensi akan berkurang jika
parisipan melihat perubahan itu sebagai upaya pengurangan beban mereka sekarang
dan bukan justru menambah beban baru.
d) Resistensi akan berkurang jika
inovasi itu serasi dengan nilai-nilai dan gagasan-gagasan yang telah diketahui
masyarakat
e) Resistensi akan berkurang jika dalam
inivasi itu partisipan merasa bahwa kemandirian dan keamanan mereka tetap
terjamin
f) Resistensi akan berkurang jika
program inovasi itu menawarkan jenis pengalaman yang dapat menarik minat
partisipan
g) Resistensi akan berkurang jika
partisipan diikuti dalam upaya diagnostik yang membw merek untuk menyetujui apa
yang menjadi problem mendasar dan untuk merasakan bahwa hal itu penting
dipecahkan dan dicarikan jalan keluarnya
h) Resistensi akan berkurang jika
inovasi itu di adopsi atas dasar keputusan kelompok itu sendiri
i)
Resistensi
akan berkurang jika penganjur mampu untuk memperkenalkan diri secara baik dan
jelas erhadap penerima anjuran
j)
Resistensi
akan berkurang jika di beritaukan dengan bijaksana atas penolakan terhadap
inovasi karena kesalah pahaman dan salah penafsiran dan jika ketentuan yang di
buat untuk mendapatkan umpat balik persepsi masyarakat tentang inovasiserta
penjelasan-penjelasan berikutnya sesuai dengan mereka butuhkan.
k) Resistensi akan berkurang jika
partisipan mendapatkan penerimaan, dukungan, pembenaran serta kepercayaan dari
teman teman mereka satu sama lainnya
l)
Resistensi
akan berkurang jika inovasi itu terbuka atas kritikan perbaikan dan
pertimbangan ulang jika dibutuhkan untuk mendapatkan perubahan yang lebih
memuaskan
Sementara itu, teori enerimaan dan
penolakan gagasan baru yang di
deskripsikan oleh Eicholz dan Rogers di atas di sebut dengan nama rejection
adaption theory. Proses adaptasi terjadi disebabkan lima tahap:
(1) awareness (kesadaan). Semula
individu atau kelompok yang bersangkutan tidak mengetahui dan mengabaikan
inovasi itu. Kemudian dengan kesadaran besedia belajar tentang eksistensi
inovasi yang belum diketahui tadi, meskipun sebelumnya ia telah memiliki
pengetahuan lama ‘tradisional’ tahap ini penggunaan inovasi masih ditangguhkan
selama mempertimbangkan “supended judgment” nilai hakiki yang terkandung di
dalamnya sambil membandingkannya dengan cara lama
(2) interest (menaruh minat), individu
bersangkutan memperluas upaya mencari informasi sebanyak-banyaknya tentang adat
istiadat,agama pendapat warga masyarakat umumnya yang berkaitan dengan dorongan
dan larangan berupa bebean sosial dan finansial jika inovasi itu digunakan.
Jadi ia mempelajari keadaaan ‘situational’.
(3) evaluation (penilaian). Individu
yang bersangkutan menilai inovasi itu dan mendorong jiwanya memilih hal-hal
yang sesuai dengan kondisinya dirinya ‘personal’; (4) trial (percobaan), individu
bersangkutan mulai memberanikan diri untuk menggunakan inovasi sebagai
percobaan pendahuluan ketika gagal dicobanya lagi hingga berhasil; (5) adopsi
(penggunaan). Individu bersangkutan menerima inovasi itu digunakan seterusnya
atas dasar percobaan yang berhasil sebelumya. Akan tetapi, jika pada penggunaan
berikutnya terus menerus gagal, maka penggunaan itu akan dihentikan.
Sebaliknya penolakan terjadi karena
tahapan tahapan berikut:
(1) Awareness(kesadaran), individu
bersangkutan semua belum memiliki pengetahuan tentang inovasi dan telah
memiliki pengetahuan lama (tradisional). Ketika mengikuti pelajaran, inovasi
itu akan dirasakan lebih kompleks dan sulit dimengerti sehingga terjadi kesalah
pahaman. Pengguna inovasi ditanguhkan, sementara pertimbangan cenderung
mengambil jalan pintas saja yaitu penggunaan cara lama lebih mudah, sudah
biasa, aman dari segi sosial, terjangkau secara finansial dan berhasil juga.
Sehingga tidak lag diiringi dengan upaya belajar yang sungguh sungguh.
(2) indifference (acuh tak acuh).
individu bersangkutan semakin acuh tak acuh setelah melihat keadaan. Meskipun
inovasi itu kelihatannya logis, tetapi kurang mereka perhatikan karena belum
biasa dalam masyarakat, diragukan bertentangan dengan agama, adat istiadat,
norm, nilai dan pendapat orang pada umumya
(3) denial (penolakan). pda masa
kebutuhan pemilihan inovasiyang sesuai dengan dirinya “personal”, individu
bersangkutan tidak memahami betul fungsi inovasi itu menggantikan apa dari cara
lama, apa faedahnya yang lebih menonjol dari pada cara lama, bagaimana
kedudukan cara lama yang digantikannya, sehingga ia menyangkal kehadirannya
inovasi.
(4) trial (percobaan). ketika
individu bersangkutan atau orang lailn melalukan percobaan dengan invosi itu,
terjadi insiden atau kegagalan, individu bersangkutan tidak lagi berusaha untuk
mencoba hingga berhasil, akan tetapi kembali saja kepada cara lama yang telah
ia ketahui dan biasa dipratikan
(5) rejection (penolakan). Individu
bersangkutan akan mengakhiri dengan penolakan seterusnya terhadap inovasi
tersebut dan tetap memperaktekan cara biasa. Konsesuensi logis dari penolakan
ini, pemutusan penggunaan dan akan berlangsung dalam waktu panjang yang tidak
terpastikan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar