Bertrand Russel (1872-1970) lahir dari keluarga bangsawan. Pada umur 2 dan 4
tahun berturut-turut ia kehilangan ibu dan ayahnya. Ia dibesarkan di rumah
orang tua ayahnya. Di Cambrige, ia belajar ilmu pasti dan filsafat, antara lain
pada A. Whitehead. Kita sudah mendengar bahwa George Moore termasuk sahabatnya.
Selama hidupnya yang amat panjang, ia menulis banyak sekali, 71 buku dan
brosur) tentang berbagai pokok, antara lain filsafat, masalah-masalah moral,
pendidikan, sejarah, agama, dan politik. Pada tahun 1950 ia memperoleh hadiah
Nobel bidang sastra. Namanya menjadi masyhur di seluruh dunia terutama karena
pendapat-pendapatnya yang nonkonformistis tentang moral dan politik. Dari sudut
ilmiah jasanya yang terbesar terdapat di bidang logaika Matematis.
Pemikiran filosofis Bertrand Russell yaitu ia mencoba menggabungkan logika Frege tersebut
dengan empirisme yang sebelumnya telah dirumskan oleh David Hume. Bagi Russell,
dunia terdiri dari fakta-fakta atomis (atomic facts). Dalam konteks ini,
kalimat-kalimat barulah bisa disebut sebagai kalimat bermakna, jika kalimat
tersebut berkorespondensi langsung dengan fakta-fakta atomik. Ludwig
Wittgenstein (1889-1951) juga nantinya banyak dipengaruhi oleh Russell. Dia
sendiri mempengaruhi Lingkaran Wina dan membantu membentuk aliran positivisme
logis pada dekade 1920-30 an.
Jalan pemikiran Russell ini
menawarkan jalan keluar untuk aliran atomisme logik. Atomisme logik berpendapat bahwa bahasa keseharian itu banyak menampilkan kekaburan arti.
Russerl menawarkan dasar-dasar logico-epistemologik untuk bahasa. Russell mengetengahkan tentang fakta,
bentuk logika, dan bahasa ideal. Dia mengetengahkan prinsip dasarnya, yaitu:
ada isomorphisme (kesepadanan) antara fakta dengan bahasa, dan dunia ini
merupakan totalitas fakta-fakta, bukan benda. Fakta dalam pemikiran Russerl
merupakan ciri-ciri atau relasi-relasi yang dimiliki oleh benda-benda.
Ia berpendapat bahwa grammar dari
bahasa yang biasa kita gunakan sebenarnya tidak tepat. Baginya, dunia terdiri
dari fakta-fakta atomis, dan hanya bahasa-bahasa yang mengacu pada fakta atomis
inilah yang dapat disebut sebagai bahasa yang sahih. Oleh karena itu, ia
berpendapat bahwa salah satu tugas terpenting filsafat adalah menganalisis
proposisi-proposisi bahasa untuk menguji kesahihan ‘forma logis’ dari proposisi
tersebut. untuk itu tugas filsafat adalah analisis logis yang disertai dengan
sintesis logis.
Berdasarkan prinsip-prinsip pemikiran itulah maka Russerl menekankan bahwa konsep atomismenya tidak didasarkan pada mefisikanya melainkan lebih didasarkan pada logikanya karena menurutnya logika adalah yang paling dasar dalam filsafat, oleh karena itu pemikiran Russell dinamakan ‘atomisme logis’
Tidak ada komentar:
Posting Komentar