Kamis, 20 Oktober 2016

PENGERTIAN PADA MINAT PESERTA DIDIK



MINAT PESERTA DIDIK

1.      Pengertian Minat
Minat adalah rasa lebih suka dan rasa keterkaitan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan suatu yang di luar dirinya. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin bersar minatnya. Crow and Crow mengatakan bahwa minat berhubungan dengan gaya gerak yang mendorong seseorang untuk menghadapi atau berurusan dengan orang, benda, kegiatan, pengalaman yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri.
Jadi, minat dapat diekspresikan melalui pernyataan yang menunjukan bahwa siswa lebih menyukai suatu hal dari pada hal lainnya, dapat pula dimanifestasikan melalui parsitipasi pada suatu aktivitas. Minat tidak dibawa sejak lahir, melainkan diperoleh kemudian.

2.      Minat dan Usaha
Tugas atau pekerjaan tidak dapat diselesaikan tanpa pengerahan usaha, daya, dan tenaga. Semakin sulit tugas, semakin banyak pula telaga yang diperlukan untuk mengerjakan tugas dengan baik. Generalisasi ini berlaku pula dalam belajar.
Penguasaan yang sempurna terhadap suatu mata pelajaran memerlukan pencurahan perhatian yang rinci.

Minat yang telah disadari terhadap bilang pelajaran, mungkin sekali akan menjaga pikiran siswa sehingga dia bisa menguasai pelajarannya. Pada gilirannya, prestasi yang berhasil akan menambah minatnya, yang bisa berlanjut sepanjang hayat.
3.      Minat dan Kelelahan

Kondisi lelah bisa timbul oleh kerja fisik. Akan tetapi, seringkali apa yang di anggap sebagai kelelahan, sebenarnya karena tidak ada atau hilangnya minat terhadap kegiatan yang dilakukan oleh seseorang itu sendiri. Membaca buku pelajaran secara terus-menerus, dapat mengakibatkan anak mengemukakan kelelahan dan timbulah karenanya keinginan untuk menghentikan belajarnya. Akan tetapi, jika dia mengalihkan dari buku tersebut kepada buku baru atau buku lainnya yang menarik minat, dia bisa terus membacanya sampai berjam-jam.
Jadi, minat adalah perasaaan ingin tahu, mempelajari, mengagumi atau memiliki sesuatu. Di samping itu, minat merupakan bagian dari ranah afeksi, mulai dari kesadaran sampai pada pilihan nilai. Gerungan menyebutkan minat merupakan engerahan perasaan dan menafsirkan pada suatu hal (ada unsur seleksi).

Jika dikaitkan kedalam bidang kerja, teori minat Holland lebih sesuai. Holland mengatakan, minat adalah kecendrungan hati yang tinggi terhadap sesuatu minat tidak timbul sendiri, ada unsur kebutuhan, misalnya minat belajar, dan lain-lain.
Jadi, dari enam pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa minat memiliki unsur afeksi, kesadaran sampai pilihan nilai, pengerahan perasaan, seleksi, dan kecenderungan hati. Dari sumber tersebut kemudian dapat dirangkum pemilahan kelompok minat, berdasarkan orang dan pilihan kerjanya, minat dapat dibagi ke dalam enam jenis, yaitu (1) realistis, (2) investigatif, (3) artistik, (4) sosial, (5) enterprising, dan (6) konvensional.

a.       Relaistis
Orang realistis umumnya mapan, kasar, praktis, berfisik kuat, dan sering sangat atletis, memiliki koordinasi otot yang baik dan terampil. Akan tetapi, ia kurang mampu menggunakan medium komunikasi verbal dan kurang memiliki keterampilan berkomunikasi dengan orang lain. Oleh karena itu, pada umumny mereka kurang menyenangi hubungan sosial, cenderung mengatakan bahwa mereka senang pekerjaan tukang, memiliki sifat langsung, stabil, normal, dan kukuh, menyukai masalah kongkret dibanding abstrak, menduga diri sendiri sebagai agresif, jarang malakukan kegiatan kreatif dalam bidang seni dan ilmu pengetahuan, tetapi suka membuat sesuatu dangan bantuan alat. Orang realistis menyukai pekerjaan montir, insinyur, ahli listrik, ikan, dan kehidupan satwa liat, aperator alat berat, dan perencana alat
 
b.      Investigatif
Orang investigatif termasuk orang yang berorientasi keilmuan. Mereka umumnya berorientasi pada tugas, introspektif, dan asosial, lebih menyukai memikirkan sesuatu dari pada melaksanakannya, memiliki dorongan kuat untuk memahami alam, menyukai tugas-tugas yang tidk pasti (ambiguous), suka bekerja sendirian, kurang pemahaman dalam kepemimpinan akademik dan inteletualnya, menyatakan diri sendiri sebagai analisis, selalu ingin ahu, bebas, dan bersyarat dan kurang menyukai pekerjaan yang berulang. Kecendrungan pekerjaan yang disukai termasuk ahli perbintangan, biologi, binatang, kimia, penulis, dan ahli jiwa.

c.       Artistik
Orang artistik menyukai ha-hal yang tidak terstruktur, bebes, memiliki kesempatan bereaksi, sangat membutuhkan suasana yang dapat mengekspresikan sesuatu secara individual, sangat kreatif dalam bidang seni dan musik. Cenderung pekerjaan yang disenangi adalah pengarang, musisi, penata pentas, konduktor konser, dan lain-lain

d.      Sosial
Tipe ini dapat bergaul, bertanggung jawab, berkemanusiaan, dan sering alam, suka bekerja dalam kelompok, sering menjadi pusat perhatian kelompok, memiliki kemampuan verbal, terampil bergaul, menghindari pemecahan masalah secara intelektual, suka memecahkan masalah yang ada kaitannya dengan perasaan, menyukai kegiatan menginfirmasikan, melatih, dan mengajar. Pekerjaan yang disukai menjadi pekerja sosial, pendeta, ulama, guru.

e.      Enterprising
Tepi ini cendeung menguasai atau memimpin orang lain, memiliki keterampilan verbal untuk berdagang, memiliki kemampuan untuk mencapai tujuan organisasi, agresif, percaya diri, dan umumnya sangat aktif. Pekerjaan yang disukai termasuk pimpinan perusahaan, perdaganga, dan lain lain.

f.       Konvensional
Orang konvensional menyukai lingkungan yang sangat tertib, menyenangi komunikasi verbal, senang kegiatan yang berhubungan dengan angka, sangat afektif menyelesaikan tugas yang berstruktur tetapi menghindari situasi yang tidak menentu, menyatakan diri sebagai orang yang setia, patuh, praktis, tenang, tertib, efisien, mereka mengidentifikasi diri dengan kekuasaan dan materi. Pekerjaan yang di sukai antara lain sebagai akuntan, ahli tata buku, ahli pemeriksa barang, dan pimpinan armada angkutan.

Minat kejuruan
Minat kejuruan adalah kecendrungan seseorang untuk memiliki prospek pekerjaan atau jabatan tertentu yang sesuai dengan karakteristik kepribadiannya. Konstelasi tersebut di dukung oleh William B. Michaen yang menyebutkan bahwa perpaduan tipe-tipe minat akan memperlihatkan pola tingkah laku tertentu dalam melaksanakan tugas. Faktor minat kejuruan adalah penting untuk melihat sejauh mana merencanakan seseorang dalam pendidikan untuk suatu pekerjaan tertentu sesuai dengan bidangnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar