MINAT
PESERTA DIDIK
1. Pengertian
Minat
Minat adalah rasa lebih
suka dan rasa keterkaitan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang
menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri
sendiri dengan suatu yang di luar dirinya. Semakin kuat atau dekat hubungan
tersebut, semakin bersar minatnya. Crow and Crow mengatakan bahwa minat
berhubungan dengan gaya gerak yang mendorong seseorang untuk menghadapi atau
berurusan dengan orang, benda, kegiatan, pengalaman yang dirangsang oleh
kegiatan itu sendiri.
Jadi, minat dapat
diekspresikan melalui pernyataan yang menunjukan bahwa siswa lebih menyukai
suatu hal dari pada hal lainnya, dapat pula dimanifestasikan melalui
parsitipasi pada suatu aktivitas. Minat tidak dibawa sejak lahir, melainkan
diperoleh kemudian.
2. Minat
dan Usaha
Tugas atau pekerjaan
tidak dapat diselesaikan tanpa pengerahan usaha, daya, dan tenaga. Semakin
sulit tugas, semakin banyak pula telaga yang diperlukan untuk mengerjakan tugas
dengan baik. Generalisasi ini berlaku pula dalam belajar.
Penguasaan yang
sempurna terhadap suatu mata pelajaran memerlukan pencurahan perhatian yang
rinci.
Minat yang telah
disadari terhadap bilang pelajaran, mungkin sekali akan menjaga pikiran siswa
sehingga dia bisa menguasai pelajarannya. Pada gilirannya, prestasi yang
berhasil akan menambah minatnya, yang bisa berlanjut sepanjang hayat.
3. Minat
dan Kelelahan
Kondisi lelah bisa
timbul oleh kerja fisik. Akan tetapi, seringkali apa yang di anggap sebagai
kelelahan, sebenarnya karena tidak ada atau hilangnya minat terhadap kegiatan
yang dilakukan oleh seseorang itu sendiri. Membaca buku pelajaran secara
terus-menerus, dapat mengakibatkan anak mengemukakan kelelahan dan timbulah
karenanya keinginan untuk menghentikan belajarnya. Akan tetapi, jika dia
mengalihkan dari buku tersebut kepada buku baru atau buku lainnya yang menarik
minat, dia bisa terus membacanya sampai berjam-jam.
Jadi, minat adalah
perasaaan ingin tahu, mempelajari, mengagumi atau memiliki sesuatu. Di samping
itu, minat merupakan bagian dari ranah afeksi, mulai dari kesadaran sampai pada
pilihan nilai. Gerungan menyebutkan minat merupakan engerahan perasaan dan
menafsirkan pada suatu hal (ada unsur seleksi).
Jika dikaitkan kedalam
bidang kerja, teori minat Holland lebih sesuai. Holland mengatakan, minat
adalah kecendrungan hati yang tinggi terhadap sesuatu minat tidak timbul
sendiri, ada unsur kebutuhan, misalnya minat belajar, dan lain-lain.
Jadi, dari enam
pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa minat memiliki unsur afeksi,
kesadaran sampai pilihan nilai, pengerahan perasaan, seleksi, dan kecenderungan
hati. Dari sumber tersebut kemudian dapat dirangkum pemilahan kelompok minat,
berdasarkan orang dan pilihan kerjanya, minat dapat dibagi ke dalam enam jenis,
yaitu (1) realistis, (2) investigatif, (3) artistik, (4) sosial, (5)
enterprising, dan (6) konvensional.
a.
Relaistis
Orang realistis umumnya
mapan, kasar, praktis, berfisik kuat, dan sering sangat atletis, memiliki
koordinasi otot yang baik dan terampil. Akan tetapi, ia kurang mampu
menggunakan medium komunikasi verbal dan kurang memiliki keterampilan
berkomunikasi dengan orang lain. Oleh karena itu, pada umumny mereka kurang
menyenangi hubungan sosial, cenderung mengatakan bahwa mereka senang pekerjaan
tukang, memiliki sifat langsung, stabil, normal, dan kukuh, menyukai masalah
kongkret dibanding abstrak, menduga diri sendiri sebagai agresif, jarang
malakukan kegiatan kreatif dalam bidang seni dan ilmu pengetahuan, tetapi suka
membuat sesuatu dangan bantuan alat. Orang realistis menyukai pekerjaan montir,
insinyur, ahli listrik, ikan, dan kehidupan satwa liat, aperator alat berat,
dan perencana alat
b.
Investigatif
Orang investigatif
termasuk orang yang berorientasi keilmuan. Mereka umumnya berorientasi pada
tugas, introspektif, dan asosial, lebih menyukai memikirkan sesuatu dari pada
melaksanakannya, memiliki dorongan kuat untuk memahami alam, menyukai
tugas-tugas yang tidk pasti (ambiguous), suka
bekerja sendirian, kurang pemahaman dalam kepemimpinan akademik dan
inteletualnya, menyatakan diri sendiri sebagai analisis, selalu ingin ahu,
bebas, dan bersyarat dan kurang menyukai pekerjaan yang berulang. Kecendrungan
pekerjaan yang disukai termasuk ahli perbintangan, biologi, binatang, kimia,
penulis, dan ahli jiwa.
c.
Artistik
Orang artistik menyukai
ha-hal yang tidak terstruktur, bebes, memiliki kesempatan bereaksi, sangat
membutuhkan suasana yang dapat mengekspresikan sesuatu secara individual,
sangat kreatif dalam bidang seni dan musik. Cenderung pekerjaan yang disenangi
adalah pengarang, musisi, penata pentas, konduktor konser, dan lain-lain
d.
Sosial
Tipe ini dapat bergaul,
bertanggung jawab, berkemanusiaan, dan sering alam, suka bekerja dalam
kelompok, sering menjadi pusat perhatian kelompok, memiliki kemampuan verbal,
terampil bergaul, menghindari pemecahan masalah secara intelektual, suka
memecahkan masalah yang ada kaitannya dengan perasaan, menyukai kegiatan
menginfirmasikan, melatih, dan mengajar. Pekerjaan yang disukai menjadi pekerja
sosial, pendeta, ulama, guru.
e. Enterprising
Tepi ini cendeung
menguasai atau memimpin orang lain, memiliki keterampilan verbal untuk
berdagang, memiliki kemampuan untuk mencapai tujuan organisasi, agresif,
percaya diri, dan umumnya sangat aktif. Pekerjaan yang disukai termasuk
pimpinan perusahaan, perdaganga, dan lain lain.
f.
Konvensional
Orang konvensional
menyukai lingkungan yang sangat tertib, menyenangi komunikasi verbal, senang
kegiatan yang berhubungan dengan angka, sangat afektif menyelesaikan tugas yang
berstruktur tetapi menghindari situasi yang tidak menentu, menyatakan diri
sebagai orang yang setia, patuh, praktis, tenang, tertib, efisien, mereka
mengidentifikasi diri dengan kekuasaan dan materi. Pekerjaan yang di sukai
antara lain sebagai akuntan, ahli tata buku, ahli pemeriksa barang, dan
pimpinan armada angkutan.
Minat kejuruan
Minat kejuruan adalah
kecendrungan seseorang untuk memiliki prospek pekerjaan atau jabatan tertentu
yang sesuai dengan karakteristik kepribadiannya. Konstelasi tersebut di dukung
oleh William B. Michaen yang menyebutkan bahwa perpaduan tipe-tipe minat akan
memperlihatkan pola tingkah laku tertentu dalam melaksanakan tugas. Faktor
minat kejuruan adalah penting untuk melihat sejauh mana merencanakan seseorang
dalam pendidikan untuk suatu pekerjaan tertentu sesuai dengan bidangnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar